Adam

on Jumat, 06 Januari 2012
Kalo ngomongin tentang kaum ini, aku lebih suka menerka. Menerka segala bentuk kemisteriusannya. Menerka apa yang ada di pikiranya, hatinya, sikapnya, senyumnya, tatapannya, dan segalanya. Melihatnya dari jauh, dan merasa ingin membawa pulang karisma nya. Melihatnya yang hanya melontarkan senyum ambigu akan keseriusannya. Bagaikan kotak cerah. Hawa dibiarkan berharap agar adam membuka kotak itu. Hawa mengira ngira apa isinya. Dan adam tetap menunggu waktu yang tepat untuk membukanya. Itu yang kusuka dari adam.

Aku suka melihatnya yang gugup saat bertemu hawa yang sudah memikatnya. Tertawa geli saat nyalinya menyusut dan mengurung segala kata di ujung lidahnya. Namun tiba – tiba berubah menjadi manusia paling bahagia ketika berkumpul dengan teman temannya. Tertawa dan saling mengejek seakan hawa tak pernah sedikitpun terlintas dipikirannya

Tapi, Jika ia mulai membuka kemisteriusannya, aku lebih suka menjaga kemisteriusan akannya dimataku. Aku akan berjalan mundur dan Mulai melihatnya kembali dari sudut pandang terjauh. Biarkan pikiran ini dipenuhi tanda Tanya besar akannya. Biarkan aku menerkanya, dan berprediksi. Jangan tunjukan padaku. Karena aku lebih suka menerka segala bentuk kemisteriusannya.

Sudut Pandang

on Senin, 02 Januari 2012
hai, belum terlambat kan untuk bilang hepi nuyer ? :)
semoga di tahun ini resolusi kita semua dapat terwujud. setidaknya 99%. semoga kita semua bisa menjadi pribadi yang bermanfaat, setidaknya bagi org2 sekitar.
oke, dengan semangat yang baru, aku pengen share resolusi aku dengan teman teman pembaca nih. Yaitu melihat sesuatu dari berbagai sudut pandang.

Semua cerita itu menarik, kalau aja kita lihat dari sudut pandang yang baik. Kita ga akan pernah tau bagaimana serunya perjuangan si tokoh untuk mencapai tujuannya kalau ga kita liat dari sudut pandang orang ketiga yang serba tau.

Mungkin begitu juga dengan kehidupan. Kita semua menganggap hidup kita penuh cerita menarik karena kita telah melaluinya dengan sudut pandang diri kita sendiri. Kalaupun ada suatu bagian hidup kamu yang kurang menarik, coba deh ganti sudut pandang, semoga aja kamu bisa menemukan kemenarikan di dalamnya.

Tapi terkadang kita lupa kalau sudut pandang bisa dirubah sesuai kebutuhan. Terkadang kita terlalu terfokus pada peranan kita dalam suatu cerita. Atau terkadang kita ga bisa membedakan mana sudut pandang, mana tokoh.

Oke, ga apa kalau memang sudut pandang “aku” bisa membuat cerita itu menarik untuk kita. Tapi kalau dengan sudut pandang “aku” cerita itu belum seperti yang kita harapkan, tentu aja kita bisa mengganti sudut pandang tanpa mempengaruhi peranan kita dalam kejadian itu sendiri.

Sebenarnya sudut pandang ga sedikitpun mempengaruhi jalan cerita, hanya saja mempengaruhi kesubjektivitasan kita dan penilaian kita dalam suatu cerita. Yah intinya perubahan itu ga nyata, Cuma perasaan. Tapi ampuh kok untuk mencari kemenarikan dan fantasi baru. Jadi cerita ga berputar diantara diri kita aja.

Memang Ga mudah sih mengganti ganti sudut pandang sedangkan kita sendiri berperan di dalamnya. Pasti ada chauvinism, primordialisme, atau isme isme lainnya yang mengedepankan diri sendiri. Tapi kalau kamu sering coba, lama – lama akan kebiasa. Bahkan kalau udah freak, setiap kejadian bakal kamu pandang dari berbagai sudut. Dan akhirnya dari satu kejadian, akan muncul banyak cerita lainnya.

Jujur, aku juga masih baru dalam hal ini. Awalnya aku Cuma heran ngeliat seseorang yang hepii aja hidupnya. Lingkup hidupnya Cuma disitu aja, tapi pengetahuannya luaaaas banget. Ternyata itu rahasianya, ga perlu banyak pengalaman kosong, yang penting kita bisa menguasai pengalaman itu dari berbagai sudut pandang. Itu juga bisa melatih rasa loh, karena kita dilatih untuk tidak melihat diri kita sendiri aja.

Ayo sama sama belajar. Selamat mencoba yaa