Adam

on Jumat, 06 Januari 2012
Kalo ngomongin tentang kaum ini, aku lebih suka menerka. Menerka segala bentuk kemisteriusannya. Menerka apa yang ada di pikiranya, hatinya, sikapnya, senyumnya, tatapannya, dan segalanya. Melihatnya dari jauh, dan merasa ingin membawa pulang karisma nya. Melihatnya yang hanya melontarkan senyum ambigu akan keseriusannya. Bagaikan kotak cerah. Hawa dibiarkan berharap agar adam membuka kotak itu. Hawa mengira ngira apa isinya. Dan adam tetap menunggu waktu yang tepat untuk membukanya. Itu yang kusuka dari adam.

Aku suka melihatnya yang gugup saat bertemu hawa yang sudah memikatnya. Tertawa geli saat nyalinya menyusut dan mengurung segala kata di ujung lidahnya. Namun tiba – tiba berubah menjadi manusia paling bahagia ketika berkumpul dengan teman temannya. Tertawa dan saling mengejek seakan hawa tak pernah sedikitpun terlintas dipikirannya

Tapi, Jika ia mulai membuka kemisteriusannya, aku lebih suka menjaga kemisteriusan akannya dimataku. Aku akan berjalan mundur dan Mulai melihatnya kembali dari sudut pandang terjauh. Biarkan pikiran ini dipenuhi tanda Tanya besar akannya. Biarkan aku menerkanya, dan berprediksi. Jangan tunjukan padaku. Karena aku lebih suka menerka segala bentuk kemisteriusannya.

0 komentar:

Posting Komentar