Hi reader.
Holiday aku kali ini not bad. Aku punya agenda holiday yang
padat, tapi pikiran aku juga padat. Kalo liat kaca aku sering parno ngeliat
kepala aku berasap. Satu satunya manusia yang wajib bertanggung jawab atas hal
ini adalah... S
Banyak orang yang komentar soal sikap aku, gaya aku, ucapan aku,
dan selalu aku jawab “this is me, myself, my personal”. Aku santai soal ini. Tapi
sebisa mungkin aku selalu usaha buat jadi lebih baik, ya siapa sih yang pengen
stag pada hal yg buruk ?
Aku selalu inget semua kritik orang-orang disekitarku. Jika membangun,
tentu aku realisasikan atau setidaknya aku pertimbangkan untuk diproses. Dan jika
ga membangun, buang ketempat sampah. Gatau kenapa, ga ada passion aja buat
nanggepin orang-orang yg mengkritik tanpa punya material untuk membangun. Yah,
kaya denger anjing mengongong aja. Cuma keras dan nusuk tapi ga ada yg bisa
diambil.
Dia, pacar, jarang bgt mengkritik, manusia yang paling
nerima aku seperti ini. Kalaupun suatu waktu dia mengkritik, itu adalah bahan
motivasi aku untuk berubah. Yah, anehnya, aku luka dan terjatuh dan terpuruk
ketika aku dijudge terlalu main main dan ga serius. Yang ada dipikaran aku, “what
? jadi cinta yang udah bener – bener aku kasih masih dianggap main-main ?!”. Aku
berusaha stay positif dan mikir ,mungkin ukuran serius dan main-main itu
relatif, dia dan aku memang selalu beda. Jadi aku harus apa ? tetap begini atau
jadi jadi pribadi yang lebih serius ?
Kalaupun nanti aku berubah, mungkin dia motivasinya. Sayangnya
sekarang ga sedikitpun ada keinginan buat berubah. Aku terlalu mencintai diri
aku yang kaya gini. maaf dan makasih udah nyadarin aku kalo perasaan yang udah
aku kasih itu sia-sia karena cuma dianggap main-main. Percuma bgt ya. Sumpah
aku merasa bodoh dianggap kaya gini. kalo udah begini mau gimana lagi, Cuma cinta
yang begini yang aku punya, dan aku cuma memberikan ini pada orang yg menghargai.
Kalau itu bukan dia, aku harap dia bisa terima.