Opinion about My Love

on Sabtu, 22 Desember 2012
Hi reader.
Holiday aku kali ini not bad. Aku punya agenda holiday yang padat, tapi pikiran aku juga padat. Kalo liat kaca aku sering parno ngeliat kepala aku berasap. Satu satunya manusia yang wajib bertanggung jawab atas hal ini adalah... S
Banyak orang yang komentar soal sikap aku, gaya aku, ucapan aku, dan selalu aku jawab “this is me, myself, my personal”. Aku santai soal ini. Tapi sebisa mungkin aku selalu usaha buat jadi lebih baik, ya siapa sih yang pengen stag pada hal yg buruk ?
Aku selalu inget semua kritik orang-orang disekitarku. Jika membangun, tentu aku realisasikan atau setidaknya aku pertimbangkan untuk diproses. Dan jika ga membangun, buang ketempat sampah. Gatau kenapa, ga ada passion aja buat nanggepin orang-orang yg mengkritik tanpa punya material untuk membangun. Yah, kaya denger anjing mengongong aja. Cuma keras dan nusuk tapi ga ada yg bisa diambil.
Dia, pacar, jarang bgt mengkritik, manusia yang paling nerima aku seperti ini. Kalaupun suatu waktu dia mengkritik, itu adalah bahan motivasi aku untuk berubah. Yah, anehnya, aku luka dan terjatuh dan terpuruk ketika aku dijudge terlalu main main dan ga serius. Yang ada dipikaran aku, “what ? jadi cinta yang udah bener – bener aku kasih masih dianggap main-main ?!”. Aku berusaha stay positif dan mikir ,mungkin ukuran serius dan main-main itu relatif, dia dan aku memang selalu beda. Jadi aku harus apa ? tetap begini atau jadi jadi pribadi yang lebih serius ?
Kalaupun nanti aku berubah, mungkin dia motivasinya. Sayangnya sekarang ga sedikitpun ada keinginan buat berubah. Aku terlalu mencintai diri aku yang kaya gini. maaf dan makasih udah nyadarin aku kalo perasaan yang udah aku kasih itu sia-sia karena cuma dianggap main-main. Percuma bgt ya. Sumpah aku merasa bodoh dianggap kaya gini. kalo udah begini mau gimana lagi, Cuma cinta yang begini yang aku punya, dan aku cuma memberikan ini pada orang yg menghargai. Kalau itu bukan dia, aku harap dia bisa terima.

0 komentar:

Posting Komentar