“Dear diary
Hari ini adalah hari pertama ku nginep di rumah sakit. Awalnya aku takut siih , secara rumah sakit ini konon katanya menyimpan mayat hidup berwujud anak – anak yg sengaja di rawat dan di awetkan . Tapi aku yakin itu Cuma issu , karena aku telah melihat sendiri bahwa semua staff dirumah sakit ini sangat ramah. Dihari pertama pun aku berkenalan dgn sesama pasien, ia dirawat tepat diatas kamarku, dia adalah anak pemilik rumah sakit ini , dia menemaniku selama aku terbaring disini. Aku menyukainya , namanya Leo. Dia …
“Putriiiiii.” Seseorang memanggil si penulis buku harian dari balik pintu ruang rumah sakit sambil sedikit membukanya.
“Eh , Leo. Aku sedang menunggumu.” Jawab Putri sambil langsung menutup buku hariannya karena takut di baca oleh Leo.
“hehe , ternyata aku di tunggu ya .. Putri tolong jgn katakan pada semua pengurus disini bahwa aku sering keluar dan bermain diruanganmu ya !” Pinta Leo. Putri langsung mengiyakan karena menurutnya itu wajar karena dia adalah seorang anak pemilik. Dan tanpa terasa mereka pun telah mengobrol selama 2 jam.
“Leo , kalau boleh tau , kamu sakit apa ?” Tanya Putri memotong pembicaraan.
“aku , fisikku lemah , sangat rentan terhadap penyakit.” Jawab Leo terbata – bata.
“jgn sedih Leo , aku yakin, walaupun fisikmu lemah tapi hatimu kuat. Kamu pasti sembuh!! Oh ya ,jadi karena itu semua perawat tidak mengijinkan mu bermain di ruanganku ?”
“hemmm , iya. Semuanya terlalu memanjakan ku. Mama papa juga, dia hanya sibuk bekerja di luar negri dan menyuruh para perawat untuk menjaga ku agar tidak keluar dari ruanganku. Padahal aku hanya ingin bebas bermain bersama teman teman.” Jawab Leo semakin sedih.
“hei hei hei , jgn sedih begitu. Mana Leo ceriaku ? begini saja, aku janji kalau kau sembuh nanti aku akan mengajakmu main ke taman bermain di depan rumahku, bersama anjing ku juga. Maka dari itu kamu juga janji sama aku kalau kamu bakal sembuh . oke !!” Putri menyemangati Leo.
“tok tok.. tok..” perawat mngetuk pintu tiba – tiba mengagetkan Putri dan perawat membuka pintunya “Nona putri, waktunya minum obat.”
“hemm , Leo…” Putri kaget karena tidak menemukan Leo di tempatnya tadi. Putri berpikir bahwa mungkin Leo telah mengantisipasi bahwa perawat akan datang , dan sudah siap untuk bersembunyi dengan cepat.
“Maaf, sebaiknya setelah minum obat , kamu tidur karena ini sudah malam.” Saran perawat tersebut.
Setelah minum obat yg di berikan , perawatpun meniggalkan ruangan tersebut. Putri berusaha mencari Leo di sekeliling nya namun gak ketemu. Dia hanya menemukan secarik kertas tertulis
“Maaf , aku kembali ke ruanganku dulu ya. Leo”. Putripun tenang mambaca pesan tersebut , lalu dia pun tidur.
Keesokan harinya, tidak ada tanda – tanda kedatangan Leo. Putri menghilangkan kebosanannya dengan melukis. Dia berfikir untuk melukis apa, tiba tiba ia tersenyum sambil memulai menggoreskan kuasnya.
“tok ..tok tok” suara ketukan pintu. Terlihat perawat membawakan sarapan.
“Sarapan dulu ya , putri. Oh ya, hari ini kamu udah bisa pulang, mama kamu skg lagi ngurus biaya administrasi di lobby” kata perawat tersebut sambil melirik apa yg sedang Putri lakukan, namun perawat tidak berkomentar apapun tentang lukian tersebut.
“oh ya? Makasih ya , sust.” Senyuman tak lepas dari wajah Putri. Ia semakin semangat menyelesaikan lukisannya. Dia berencana untuk memberikannya pada Leo sebelum ia pulang. Itu adalah lukisan wajah Leo. Tapi , mengapa suster tidak kaget ketika melihatnya??
“Putri , mari kemas bajumu. Hari ini kita pulang.” Mama Putri datang dan langsung masuk karena pintu telah terbuka.
“hem, baik , ma. Tapi aku mau memberikan sesuatu pada temanku dulu setelah mengemas baju ku.” Pinta Putri sambil menunjukan lukisan yg telah selesai di buatnya. Mamanya hanya tersenyum sambil memasukan baju baju Putri ke dalam Koper.
Setelah mengemas semuanya, Putri langung naik lift menuju ruangan yg tepat di atas ruangannya. Di depan pintu ruangan tersebut sudah ada Leo.
“Leo , apa kamu udah tau kalau hari ini aku udah di izinkan pulang ?” Tanya Putri sambil terus tersenyum bahagia.
“ya , aku udah tau” jwb Leo.
“aku Cuma pengen liat ruangan kamu. Aku juga mau kasih lukisan ini buat kamu.” Kata Putri yg semakin ceria sambil menunjukan lukisannya.
“Mama ku pasti seneng liat lukisan ini” jawab Leo. Lalu ia melanjutkan “Tolong jgn masuk, aku takut kamu ga kan mau jadi temenku lg.” Leo langsung memeluk Putri sambil menangis. Putri heran.
“maksud kamu apa? Aku bakal jd temen kamu terus kok. Kamu udah begitu baik sama aku, inget janji aku kan? Kalau kamu smbuh, hubungin aku ya. Kita main sama sama” Putri menenangkan Leo, Leo melepas pelukannya.
“Putri, sedang apa kamu disitu ?” tiba tiba suster datang membawa obat obatan yg sepertinya untuk Leo.
“aku mau ketemu Leo.”
“oh , kamu tau Leo darimana ? dia ada di dalam.” Putri heran , barusan saja dia bicara dan pelukan dgn Leo. Suster langsung mmbuka pintu mempersilahkan masuk. Dari pintu langsung tercium bau obat obatan yg sangat menyengat , bunyi bunyi alat yg sangat berisik , dan terlihat semua perabot mewah di dalamnya.
“itu Leo” kata suster sambil menunjuk seseorang yg terbaring di atas tempat tidur mewah yg di baluti perban di sekujur tubuhnya.
“haa?” Putri heran.
“sejak lahir , Leo tidak mempunyai kulit ari dan kulit luar. Selam hidupnya ini , dia selalu memakai perban di sekujur tubuhnya , termasuk wajahnya. Sejak lahirpun fisiknya sangat lemah , maka untuk berjalan saja dia tidak mampu”
JENG JENG JENG... !!!
bagaimankah kisah selanjutnya ??
(kita tunggu setelah pariwara berikut ini)
lanjut di post selanjutnya ya ..
capek ngetiknya