Pendewasaan Diri

on Selasa, 17 Juli 2012
Hai,
Pernah ga kamu mengevaluasi diri untuk jadi lebih dewasa ? ehm, aku rasa semua orang begitu, dan ga sedikit yang benar benar melakukan pendewasaan diri itu. Ya, intinya cepat atau lambat seseorang akan jadi lebih dewasa secara pemikiran. Sekali lagi, secara pemikiran. Pemikiran yang tersembunyi dalam otak seseorang dan ga ada orang lain pun yang tau. kecuali pemikiran orang tersebut sudah direalisasikan. Dalam bentuk sikap dan perilaku.

Walaupun sedikit, aku bisa merasakan pendewasaan yang terjadi secara pemikiran ini. Aku tau apa masalah yang aku hadapi dan cara menyelesaikannya. Di kala masalah itu semakin kompleks, disitu aku semakin tau kalo aku dewasa. Ya, aku tau kalo aku dewasa. Hanya aku. aku dan Tuhan. Aku kurang bisa menunjukan sikap dewasa kepada orang lain. Mungkin belum bisa. Atau mungkin aku tidak ingin bisa menunjukan sikap dewasa kepada orang lain ?

Mungkin itu yang dia ga suka dari aku. aku yang kekanakan. Aku yang mungkin dia rasa selalu ketawa, bercanda, dan ga pernah serius. Ga masalah. Semua orang bilang begitu. Karena memang aku ga ingin dipandang sebagai pribadi yang serius. Sebisa mungkin menghindari keseriusan karena keseriusan selalu buat aku merasa terpojok. Itu bukan aku.

Aku juga bukan pengumbar perasaan. Apa yang aku rasa kayanya ga ada pengaruhnya untuk orang lain, toh perasaan itu ga aku tuangkan lewat sikap dan perilaku, apalagi kata – kata. Jangan anggap semua yang terlihat itu murni apa yang aku rasa. Karena aku, bukan pengumbar perasaan.

Mungkin aku terbiasa menyimpan semuanya. Dan dia terbiasa untuk tau segalanya. Aku terbiasa untuk diam menampung ego sendiri. Dan dia terbiasa melampiaskan egonya pada orang lain. Aku melupakan masalah yang tidak bisa aku selesaikan. Dan dia menyalahkan diri karena tidak menyelesaikannya.

Ga ada yang salah, karena kebenaran ga dimonopoli oleh 1 pihak. Dia punya prinsip sendiri, dan aku juga punya prinsip sendiri. Aku dewasa dengan jalanku sendiri, jalan yang ga perlu diketahui orang lain karena semua orang juga sudah punya masing – masing. Walau sakit ketika orang bilang aku ga bertujuan, tapi seengganya aku lihat hal kecil nun jauh di ujung sana, itu tujuanku ! walaupun masih jauh di ujung sana, sengganya aku enjoy melewati jalannya.

Ini aku, yang menyimpan segalanya dalam koper kehidupan, memudahkan aku untuk pergi kemanapun kapanpun. Datang dan pergi tanpa berjejak. Hanya kenangan nyata yang kusimpan, dan spekulasi yang orang lain simpan tentang aku. vina. 

0 komentar:

Posting Komentar