Opinion about My Love

on Sabtu, 22 Desember 2012
Hi reader.
Holiday aku kali ini not bad. Aku punya agenda holiday yang padat, tapi pikiran aku juga padat. Kalo liat kaca aku sering parno ngeliat kepala aku berasap. Satu satunya manusia yang wajib bertanggung jawab atas hal ini adalah... S
Banyak orang yang komentar soal sikap aku, gaya aku, ucapan aku, dan selalu aku jawab “this is me, myself, my personal”. Aku santai soal ini. Tapi sebisa mungkin aku selalu usaha buat jadi lebih baik, ya siapa sih yang pengen stag pada hal yg buruk ?
Aku selalu inget semua kritik orang-orang disekitarku. Jika membangun, tentu aku realisasikan atau setidaknya aku pertimbangkan untuk diproses. Dan jika ga membangun, buang ketempat sampah. Gatau kenapa, ga ada passion aja buat nanggepin orang-orang yg mengkritik tanpa punya material untuk membangun. Yah, kaya denger anjing mengongong aja. Cuma keras dan nusuk tapi ga ada yg bisa diambil.
Dia, pacar, jarang bgt mengkritik, manusia yang paling nerima aku seperti ini. Kalaupun suatu waktu dia mengkritik, itu adalah bahan motivasi aku untuk berubah. Yah, anehnya, aku luka dan terjatuh dan terpuruk ketika aku dijudge terlalu main main dan ga serius. Yang ada dipikaran aku, “what ? jadi cinta yang udah bener – bener aku kasih masih dianggap main-main ?!”. Aku berusaha stay positif dan mikir ,mungkin ukuran serius dan main-main itu relatif, dia dan aku memang selalu beda. Jadi aku harus apa ? tetap begini atau jadi jadi pribadi yang lebih serius ?
Kalaupun nanti aku berubah, mungkin dia motivasinya. Sayangnya sekarang ga sedikitpun ada keinginan buat berubah. Aku terlalu mencintai diri aku yang kaya gini. maaf dan makasih udah nyadarin aku kalo perasaan yang udah aku kasih itu sia-sia karena cuma dianggap main-main. Percuma bgt ya. Sumpah aku merasa bodoh dianggap kaya gini. kalo udah begini mau gimana lagi, Cuma cinta yang begini yang aku punya, dan aku cuma memberikan ini pada orang yg menghargai. Kalau itu bukan dia, aku harap dia bisa terima.

hmmmm..'bout my high school

on Rabu, 12 Desember 2012

Hay Guys
I wanna share about choice. Yes, i have choice, you have choice and so have everyone because life is a choice. And choice is a big factor which is influence our next step or next choice that appear. When i was baby, i ever choose where i will go. Take the step to mom or to dad. When i was child, i met the choice again. Ask for pets or barbie. When i was teenage, i found the choice again. Closer with him or him. This is all just a little example. The point is “choice always exist”.

Now, i am facing a new choice. But the choice doesn’t simple. It caused by “choice is big factor which influence our next step or next choice that appear.” (so we can say that every choice doesn’t simple, right ? whatever.)

I wonder about my school life which is almost finish. Where i will continue my study is a great big thing that i think every moment as long as i remember.
1.       Communication. As long as my confuse, it gets 60% of my decide. I almost sure about communication. I like to speak, speech, or explain something. I like presenting, promoting, and entertaining. I have big hope about it. My parrent permitt me too. But the problem is.... i have to compete with science student. Because this subject takes student from social and science. It hard.
2.       Visual communication design. I love to design, edit, colour, make composition, gradation and shape. I interest in art and feel. I enjoy spend my long spare time to get my self play with canvas in photoshop or corel or else. I have wanted to be designer since i was elementry school.
3.       Economy. I reach the greatest score in my class for this subject. It’s all cause of my dad teach me all day .Honestly i doesn’t like this subject too much. But my parrent 100% support me to be an econom. Yes, cause of my dad who is economy gradute. They want me to continue their job. I wanna make their proud. So i enter it to my choice list.
This is big three of my list. Actually i have another choice. Public health, japanesse art, international relation, bussiness international and marketing. I have made many choice and i can’t choose one. The only one i can’t choose is give my index finger to Allah. Let Allah choose and i’ll get there

Sometimes by Britney Spears

on Minggu, 29 Juli 2012
You tell me you're in love with me
like you can't take your pretty eyes away from me
It's not that I don't want to stay
But everytime you come too close I move away
I wanna believe in everything that you say
cause it sounds so good
But if you really want me, move slow
There's things about me you just have to know.

 Sometimes I run
 sometimes I hide
 Sometimes I'm scared of you
 But all I really want is to hold you tight
 Treat you right, be with you day and night
 Baby all I need is time.

 I don't wanna be so shy
 Everytime that I'm alone I wonder why
 Hope that you will wait for me
 You'll see that, you're the only one for me

 I wanna believe in everything that you say
 Cause it sounds so good
 But if you really want me, move slow
 There's things about me, you just have to know.

 Sometimes I run (sometimes)
 sometimes I hide
 Sometimes I'm scared of you
 But all I really want is to hold you tight
 Treat you right, be with you day and night

 All I really want is to hold you tight
 Treat you right, be with you day and night
 Baby, all I need is time.

 Just hang around and you'll see
 There's nowhere I'd rather be
 If you love me, trust in me
 The way that I trust in you.

aku dia dan jarak

on Senin, 23 Juli 2012

Hai reader …
Untuk kesekian kalinya aku merasa tulisan ini ga penting. Walaupun blog ini memang dilahirkan untuk menampung semua ke’ga penting’an itu, tapi tetep aja aku suka merasa bersalah. Merasa bersalah sama siapa juga aku ga tau. Mungkin sama waktu, yang udah aku buang untuk hal ga penting.
Kakak aku, Mas Aldi memang orang yang sangat idealis. 5 jempol untuk pemikirannya yang kaya jalan tol. Membuat aku semakin merasa kerdil. Tapi juga mendorong aku untuk lebih terbuka sama dia. yah, jarang – jarang kan dapet konsultasi gratis. Kecuali sama guru BK disekolah yang Cuma tau bahwa masalah kita hanya sekolah, SNMPTN dan perguruan tinggi.
Pembicaraan kita di kamar aku berujung pada pencerahan di otakku. Dimana dia bilang …
Cewe itu melihat segalanya dengan perasaan, sedangkan cowo dengan logika. Jadi, cowo harus menyelimuti logikanya dengan perasaan untuk mendapatkan si cewe. Begitu juga sebaliknya, cewe harus menyelimuti perasaannya dengan logika untuk mendapatkan si cowo.
Awalnya agak ribet dengernya, otak aku butuh waktu beberapa hari untuk mengerti sampe akhirnya aku mengalami semuanya.

Dia … yang notabene cowo, yang notabene memilih logika untuk mendominasi pandangannya, yang notabene sayang sama aku, yang notabene akan pergi ngelanjutin study, dengan jelas bilang “engga” waktu aku tanya “kira kira kita bakal lama ngga ya ?”
Memang secara logika dia bener, beneeeer bgt. Tapi jawaban itu kaya power juicer yang menjadikan hatiku hancur lebur, cair, dan jadilah segelas jus hati. *hiiii…
Intinya dia ga mikirin perasaan aku, tapi anehnya dia tetap mendapatkan aku. Pake pelet apa tuh orang sampe aku terpaksa memilih buat lebih pake logika untuk ngimbangin dia. *sejak dulu memang wanita selalu dijajah pria*
Nah, apa bila kita long lasting (aminnn), ini akan menjadi pembuktian ke dia kalo logika engga selalu melandasi suatu hubungan. Walau secara logika Purwokerto – Semarang itu jauh, terpaut jarak kurang lebih 200 KM, tapi … 2 cm pun perasaan aku ga berjarak dari dia. #eaaaa
Yap , ketika jarak dihitung dengan perasaan, penggarispun terasa terlalu panjang untuk mengukurnya. Ketika harga BBM melonjak sekalipun, recehan akhir bulan terasa terlalu banyak untuk membelinya. Perasaan emang dapat mempermudah hal yang dianggap sulit oleh logika, begitu juga sebaliknya.
Makasih untuk waktunya. See u next blog.

Pendewasaan Diri

on Selasa, 17 Juli 2012
Hai,
Pernah ga kamu mengevaluasi diri untuk jadi lebih dewasa ? ehm, aku rasa semua orang begitu, dan ga sedikit yang benar benar melakukan pendewasaan diri itu. Ya, intinya cepat atau lambat seseorang akan jadi lebih dewasa secara pemikiran. Sekali lagi, secara pemikiran. Pemikiran yang tersembunyi dalam otak seseorang dan ga ada orang lain pun yang tau. kecuali pemikiran orang tersebut sudah direalisasikan. Dalam bentuk sikap dan perilaku.

Walaupun sedikit, aku bisa merasakan pendewasaan yang terjadi secara pemikiran ini. Aku tau apa masalah yang aku hadapi dan cara menyelesaikannya. Di kala masalah itu semakin kompleks, disitu aku semakin tau kalo aku dewasa. Ya, aku tau kalo aku dewasa. Hanya aku. aku dan Tuhan. Aku kurang bisa menunjukan sikap dewasa kepada orang lain. Mungkin belum bisa. Atau mungkin aku tidak ingin bisa menunjukan sikap dewasa kepada orang lain ?

Mungkin itu yang dia ga suka dari aku. aku yang kekanakan. Aku yang mungkin dia rasa selalu ketawa, bercanda, dan ga pernah serius. Ga masalah. Semua orang bilang begitu. Karena memang aku ga ingin dipandang sebagai pribadi yang serius. Sebisa mungkin menghindari keseriusan karena keseriusan selalu buat aku merasa terpojok. Itu bukan aku.

Aku juga bukan pengumbar perasaan. Apa yang aku rasa kayanya ga ada pengaruhnya untuk orang lain, toh perasaan itu ga aku tuangkan lewat sikap dan perilaku, apalagi kata – kata. Jangan anggap semua yang terlihat itu murni apa yang aku rasa. Karena aku, bukan pengumbar perasaan.

Mungkin aku terbiasa menyimpan semuanya. Dan dia terbiasa untuk tau segalanya. Aku terbiasa untuk diam menampung ego sendiri. Dan dia terbiasa melampiaskan egonya pada orang lain. Aku melupakan masalah yang tidak bisa aku selesaikan. Dan dia menyalahkan diri karena tidak menyelesaikannya.

Ga ada yang salah, karena kebenaran ga dimonopoli oleh 1 pihak. Dia punya prinsip sendiri, dan aku juga punya prinsip sendiri. Aku dewasa dengan jalanku sendiri, jalan yang ga perlu diketahui orang lain karena semua orang juga sudah punya masing – masing. Walau sakit ketika orang bilang aku ga bertujuan, tapi seengganya aku lihat hal kecil nun jauh di ujung sana, itu tujuanku ! walaupun masih jauh di ujung sana, sengganya aku enjoy melewati jalannya.

Ini aku, yang menyimpan segalanya dalam koper kehidupan, memudahkan aku untuk pergi kemanapun kapanpun. Datang dan pergi tanpa berjejak. Hanya kenangan nyata yang kusimpan, dan spekulasi yang orang lain simpan tentang aku. vina. 

Just wanna share

on Kamis, 05 Juli 2012
Liburan dan Aku ada di Tanjungpinang saat blogging ini. tepatnya di warnet. Searching tentang hasil SNMPTN dan ga ada hasilnya. Mungkin anak se-Indonesia juga lagi melakukan hal sama, akibatnya situs situs setengah mampus susahnya buat diakses. Oke aku bisa ngalah. aku bukan peserta SNMPTN. Dan tujuan aku searching juga iseng. tapi dibalik keisengan itu, ... ada .. sesuatu . *jeng jeng jeng..

Inisialnya S. ga pernah absen aku doain supaya keterima di PTN impiannya. Semoga semua doa itu nyampe walaupun kita terpisah suangat jauh. Tanjungpinang - Purwokerto. Tapi kalau pun dia belum beruntung... coba lagi *loh

"berarti Tuhan menganggap kamu cukup tangguh untuk bertempur lagi" itu yang aku bilang. hahahahha.. walaupun alay dan terdengar mendramatisir, dia tetep bilang makasih.. (ya iya lah.. mau bilang apa lagi !!).

aduuh, jadi ga sabar pengen balik ke Purwokerto.
tarif udah menunjukan Rp 4000. ternyata udah 1 jam aja aku nulis blog yang super duper panjang ini *ha?
oke deh, see u at Purewokerto yoo . bye

menggantungkan harapan pada waktu

on Selasa, 01 Mei 2012


You can’t always get what you want,
but if you try,sometimes you might get what you need
-jagger-
Hai, reader
Lagi lagi saya terjebak dalam nestapa. Nestapa yang memang ga ada habisnya, karena ia selalu setia mendahului kebahagiaan. Kebahagiaan yang terlalu sulit untuk kita tunggu. Karena dalam proses menunggu kebahagiaan itu ekspektasi yang muncul dalam benak terlalu agresif. Akhirnya kita jadi ga sabaran deh.
Aku udah bisa ngatasin semua ketidaksabaran menunggu kebahagiaan itu. aku bisa mengontrol emosi, dan ga lagi bilang “kapan semua ini berakhir ?”. Aku percaya banget kebahagiaan itu setia ngekorin si nestapa. Tapi masalahnya, apakah kebahagiaan dibalik itu sesuai dengan ekspektasi ?

Waktu emang ga pernah bisa jawab semuanya secara spontan. Tapi setidaknya dia bisa menjawab.

Menyakitkan atau enggak, itulah jawaban yang sebenar-benarnya. Ketika kebahagian sesuai dengan ekspektasi, kamu bisa riang, gembira suka cita dan segala penantian kamu di ruang nestapa ga berarti sebab kamu dapatkan apa yang kamu mau. Tapi lain hal apabila kebahagiaan itu sangat jauh dari ekspektasi, saat itulah lirik lagunya Mas Jagger terasa nyesss banget dihati.
Ini kisah aku. Yang setiap pagi mikirin dia di kelas, setiap siang liat dia di lapangan basket, setiap sore stalking aktivitas dia di twitter, dan setiap malem ngomongin dia di blog. Dan akhirnya aku sadar, aku kesandung, jatoh, luka parah dan sekarang udah buta karena cintaaah.
Bodohnya, aku memilih jalan yang sangat menyiksa diri : nyimpen perasaan. Menyimpan perasaan itu ga mudah. Ga hanya sekedar diam dan bersikap ga ada apa-apa. Kalo Cuma begitu sih aku juga bisa !!. Memendam perasaan itu mengharuskan kita berbohong dan menutup rapat segala bentuk perasaan itu supaya ga diketahui. Kita harus menahan senyum yang amat lebar saat bertemu dia. Kita harus menahan tangis saat dia bersama orang lain. Kita harus melakukan sesuatu agar dia melihat kita. Kita harus bekerja keras untuk searching all about dia karena kita ga bisa nanya langsung. Kita harus bisa menyangkal prasangka teman yg nanya “ kamu suka dia ? “. Kita harus bisa memutihkan wajah kita yang merah saat dia tersenyum sama kita. Kita selalu berangan tentang dia dan ga pernah absen dari buku harian kita. Dan itu sulit. Tapi aku bisa melalui itu dalam jangka waktu yang cukup panjang.
Hingga suatu saat aku mulai melangkah, (dibaca: 3m. mengobrol, menyapa, mention) dan aku berharap dia sadar bahwa aku pengen dekat sama dia, dan ternyata/sepertinya dia ga respon. Sampe sekarang terhitung 3minggu dan masih belum ada progress. Aku sih masih sanggup nunggu beberapa minggu lagi sampe dia sadarin hal itu. Masalahnya setelah aku nunggu, apakah ada jaminan kalo aku bakal dekat sama dia ? how selfish I am. >,<
Untuk hal ini, ga tau kenapa aku ga bisa jadi dewasa. I don’t wannna get nothing after I lost something. Aku kehilangan waktu untuk nunggu dia, dan aku ga mau ga dapatkan dia. what kind of girl am i.

Saat ini keinginan terbesar aku adalah mesin waktu. Dan yg bakal aku lakukan adalah : 

  •  Pukul mukanya karna udah buat aku nunggu, trus balik lagi ke 1 menit sebelum aku mukul dia. dan u know, aku ga bakalan mukul dia.

  • Bilang ke dia “aku suka kamu”, dan lihat apa yg terjadi. Kalo responnya sesuai dengan harapan, aku lanjutin. Tapi kalo responnya ga sesuai dengan harapan, mesin waktu beraksi. Aku kembalikan semua. Mundurin waktu, dan ga jadi bilang.
  • Pergi ke tahun depan, dan melihat apakah aku dan dia masih dingin kaya gini.


Aduh ga penting semuanya. Tapi setidaknya ada sesuatu yang bisa aku lakukan dan aku bisa dapet suatu kepastian. Daripada kaya gini. Nunggu nunggu dan nunggu di ruangan yang penuh sesak oleh pengharapan dan bahkan bau kebahagiaanpun ga kecium.
Ga nyangka panjang bgt post aku kali ini. Tapi rasanya lega. Makasih blogspot. bye

Pendakian Gunung Slamet (3.428 Mdpl)

on Selasa, 17 April 2012

Hai hai hai .
Gue nulis post ini dalam keadaan badan setengah ancur ( iih gila, horror bgt lo ! ) iya, secara gue baru aja turun dari Puncak Gunung Slamet bersama temen temen organisasi Pecinta Alam gue EIGER CORPS dalam rangka survey + have fun.
Aduh gila, perjuangan ke Puncak itu ….. jatuh bangun. Dan ditambah lagi, ini adalah pertama kalinya gue mendaki. Alhasil, gue harus berusaha keras buat ngilangin pikiran “mana sih puncaknya ?”, “kok ga nyampe-nyampe ?”, “ah cape, gue ga kuat”, “aa, kangen rumah”, dan masih banyak lagi. Untungnya gue punya temen temen EIGER yang solidnya setengah mampus. Yang selalu bilang, “sedikit lagi sampe, vin !”. gue jadi semangat sih, tapi berita buruknya, mereka bohong.
Gue berangkat dari Bambangan, dan sempet ngecamp/bermalam di post 1 dan post 7. Kedua tempat itu menorehkan kenangan buruk. Di post 1 beberapa logistic rombongan kita di embat sama rombongan dari **** saat kita tertidur, di post 7 gue ngedrop kedinginan setengah mampus ga bisa gerak (lebay!!). Tapi emang bener kok. Di post 7 gue berfikir  untuk pulang di pagi harinya, tapi pas pagi-pagi gue bangun, gue langsung disuguhi sama pemandangan yang luar biasa indah. Sunrise. Matahari yang malu-malu keluar dari sela sela awan, gradasi warna yang aaaa ga bisa diungkapkan dengan kata-kata. Gue serasa tinggiiiii bgt, sampe-sampe dari situ gue bisa liat gunung Sumbing, Sindoro, Merbabu. Dan komandan gue bilang “kalo dipuncak, pemandangan lebih indah dari ini”. Komandan berhasil mengurung niat gue untuk pulang.
Pagi itu target kita adalah, Puncak !!! lewatin post 8,9 dan tenaga gue serasa tingal setetes dua tetes. Dengan setetes dua tetes itulah akhirnya gue sampe di post 10 atau lebih keren disebut PUNCAK. Semua cape itu terbayar ketika gue menyadari bahwa saat itu gue telah berada di atas awan. Sejauh mata memandang, gue yang paling tinggi. Gue ga ngerasa pendek lagi looh . hehehe. Rasanya tuh banggaaa bgt karena kita udah taklukan gunung kedua tertinggi di pulau Jawa ini. Trus kita berfoto-foto, abis itu kita turun dan pulang.
Pendakian gunung slamet 3.428 Mdpl itu kita lalui selama 2 hari 2 malam. Dingin Cuma terasa dikulit. Semangat kita ga pernah berubah, tetep panas dan membara. Hehehe (kecuali gue yg sempet depresi). Tapi gue ga pernah nyesel. Setelah gue pulih dari depresi itu, gue jadi percaya depresi itulah yg membuat kita jadi lebih kuat dari yg sebelumnya.
Huh, sebenernya tulisan ini hanya 1/50 dari yg bisa gue certain saat pendakian itu. Tapi gue ga mungkin certain semuanya, makanya Taklukkan Gunung Slamet ya. Emang cape bgt sih, bahkan saat perjalanan wajar kamu berfikir “ngapain ya aku mendaki ?”, “andaikan aku dirumah” . Tapi Pesen gue, walopun cape, langkahin terus kaki kamu, langkah langkah itu yang membuat kamu sampe di Puncak. Caluuuu !!

Salam lestari !!

Dia Dia Aku Suka !!

on Jumat, 13 April 2012

Dia
Terlalu sibuk dengan segala kegemarannya.
Terlalu sibuk dengan kegiatannya.
Dan terlalu sibuk dengan komunitasnya.
Tidak kah kau sadari berapa banyak pasangan mata yang melihatmu tanpa berkedip ?
Tidak kah kau hitung berapa kali ku lemparkan senyum untuk kau ketahui apa arti dibaliknya ?
Tidak kah kau tau berapa lama aku menunggu kau melihatku disini ?
Mungkin sikapku egois, aneh, atau bahkan menakutkan
Tapi sungguh tidak sedikitpun aku ingin mencuri kebahagiaanmu
Aku hanya ingin kau tau,
Bahwa tanpa kau sadari kau telah tebarkan pesonamu
Membiarkan banyak orang berharap dengan mu
Membiarkan seseorang mencintaimu
Namun kau tetap diam
Bukan salahmu, tapi kau telah menyiksa
Bukan inginku, tapi aku terlanjur suka
Jika kau tidak suka, Tolong berikan alasan untuk ku bisa menjauh darimu
Jika kau suka, Tolong katakan sesuatu agar ku tau bahwa kau membalas
Jika kau seorang yang apatis dan arogan,
biarkan aku menangkap karismamu dan bimbang untuk menyimpannya di kotak cinta atau kagum.
Aku wanita, dan semua wanita tidak menyukai segala bentuk ambiguitas
Segala bentuk kesamaran, dan segala arti tanpa kata.
Memang tidak penting bagimu untuk menghindari segala yang aku tidak suka
Namun tidak salah bila kau hindari itu semua.
Bukan untuk membahagiakanku, tapi lakukanlah sesuatu untuk orang yang buta karenamu.

klasifikasi di sekolah

on Kamis, 12 April 2012

Sekolah. Ah, kalo mau bahas tempat ini kayanya ga bakal ada abisnya deh. Suka duka selama menimba ilmu disini ga mungkin bisa dihitung pake angka. Lebih dari 70% hidup aku, aku habiskan disekolah. Bukan Cuma sekedar untuk sekolah, kadang saat galau pun, aku kesekolah untuk cari ketenangan.
Sayang, pergaulan sekolah terlalu luas untuk di selami setiap sudutnya. Kita harus pandai pandai mencari tempat yang pas. Seperti di sekolahku misalnya. SMA Negri 1 Purwokerto. Kamu mau cari anak seperti apa aja, ada disana. Tapi secara garis besar, berbagai spesies itu di klasifikasikan menjadi 4 kelompok. Yaitu kelompok organisator, kelompok akademik, kelompok rohaniah, dan kelompok gaul.
Kelompok organisator adalah pedang bagi sekolah “buncit”. Organisator yang aktif dan kritis pasti meneriakan segala bentuk demokrasi dan keterbukaan oprasional sekolah khususnya biaya. Nah dari kacamata aku yang berlensa min satu sih, aku ngeliat kelompok organisator itu adalah kelompok siswa siswi yang sumpah arogan banget kalo lagi perfom, dan sumpah bikin ngakak banget kalo lagi di markas. Professional sih, tapi ga konsisten. Mereka punya banyak topeng, banyak ide, banyak trik berdiplomasi dan berpolitik. Mereka bakal meninggalkan 70% kegiatan dikelas hanya untuk mengoptimalkan organisasi yang mereka pegang. Aku suka pandangan mereka yang luas, tapi sayangnya ga jarang pihak sekolah mengecam ini itu pergerakan organisasi.
Kelompok akademik adalah mmmmmm ya kita semua tau. kelompok yang diam, statis, pasif namun ampuh mengangkat nama baik sekolah, kota, provinsi ataupun Negara. Kelompok yang bener – bener jadi ukuran kualitas sekolah dan guru. dan sayangnya tanpa mereka ketahui dan mereka ga mau ketahui adalah sekolah menganggap mereka seperti sapi. Disayang, di kasih fasilitas ini-itu, dipaksa belajar, dan secara ga langsung di press untuk menang. Akhirnya mereka menghasilkan prestasi menguntungkan sekolah dan apakah akademik menentukan masa depan mereka secara mutlak ? ga boy. Mereka hanya kehilangan beberapa bagian episode SMA mereka. (ini kata penghibur bagi temanteman yang bodoh akademik) hahaha
Kelompok rohaniah adalah kelompok yang damai dan loyal. Berkembang dengan tenang tanpa kecaman dari sekolah.  Makanya siswa siswinya lembut dan maniiiiis banget, secara mereka ga pernah tau sih gimana perjuangan ngemis atau berontak sama sekolah minta peralatan ato fasilitas. Kan semua udah tersedia di sekolah. nah karena ini adalah kelompok terdamai dan terbanyak aturannya untuk berbuat ini itu, kelompok ini sering dijadikan pelarian bagi mereka yang habis terjatuh atau sedang terpuruk. Sekolah mandang mereka mungkin seperti pelengkap. Hanya sekolah ga bermoral sih yang ga punya kelompok ini.
Sisanya adalah Kelompok gaul sebagai kutu bagi sekolah. Ada banyak dan bikin gatel sana sini. Sebatas pelanggar peraturan sekolah untuk mencapai keeksisan mereka. Menurutku, kelompok ini adalah kelompok yang paling tidak potensial. Pandangan sebatas boyband, girlband, dan Hollywood.  Biarin lah, mereka money maker bagi sekolah, secara sebagian besar mereka adalah kalangan the have. Jadi wajar kalo sekolah senyum manis banget dan ga pernah dendam sama mereka.
Sampe sekarang aku belum tau ada dikelompok yang mana. Yang jelas aku ga mungkin merangkul semuanya. Tentuin ya kamu dimana, sebagai media pergaulan tempat kamu berkembang.

MITRES

on Selasa, 06 Maret 2012

Haii, reader.
MITRESSS !!!  Minggu Stress. Ini semua gara-gara UTS yang gue lalui secara ga maksimal. Kenapa ga maksimal ? karena gue ga mendapatkan suasana kondusif pas belajar. Beberapa factor internal dan eksternalnya adalah :

  •  gue susah banget konsentrasi belajar karena ada kakak gue, Allan Soebakir yang baru dateng dari Jakarta. Tu anak nocturnal banget, jadi yaaa kebiasaan gue belajar malem sampe pagi jadi terganggu sama kegiatan dia yang nonton teve, denger lagu, foto-foto, monolog, dan hal hal gila lainnya. Gue sih maklum, secara dia anak seni, tapi sayangnya UTS ga memaklumi.

  • Selain itu juga, gue lagi demam Shaggy Dog. Gue suka banget denger lagu lagu mereka dimanapun dan kapanpun. Abis lagu lagu mereka tuh SKA BANGEEET !! bikin kita jadi bersemangat dan pengen joget. Alhasil ,pas lagi galau gue denger lagu Shaggydog galau gue langsung ilang, pas mau tidur gue denger lagu Shaggydog ngantuk gue langsung ilang, pas lagi suntuk gue denger lagu Shaggydog suntuk gue langsung ilang, pas lagi main computer denger lagu Shaggydog computer gue langsung ilang, pas lagi di jalan gue denger lagu shaggydog jalannya langsung ilang, dan pas lagi belajar gue denger lagu shaggydog pelajarannya langsung pada ilang. Nah, gimana mau belajar coba ?!!

  • TV juga jadi factor penganggu. Bukan bukan, bukan TV nya, tapi acara RADIO SHOW TVone yang jadi pengganggu. Aduuuh, band band indie disana menggoda banget. Ga rela gue kalo ga nonton. Mana acarnya 2jam lagi. Sangat menyita waktu belajar gue.

  • Bukan anak muda kalo ga galau. Yap ! gue galau. Gue kangen sama seseorang. Ga lebih ga kurang, ga ganteng ga jelek, ga bego juga ga pintar, dia adalah mantan gue yang tinggal jauuuh di seberang sana. Kangen kali ini ga seperti biasanya. Kangen kali ini di iringi rasa penyesalan dan sakit hati. Menyesal karena kita harus putus akibat keegoisan gue dan sakit hati karena denger – denger “he found someone new” !!! gue berusaha buat ngelupain tapi entah sampe sekarang usaha gue belom ada hasilnya.

  • Dan yang terakhir adalah, kenarsisan gue. Adanya kamera DSLR (punya kakak gue) dirumah, membangkitkan jiwa model gue. Alhasil kalo di dalem kamar, kerjaan gue wardrobing and jepreeeet !!! Dan niat belajar pun runtuh.

  • At last, factor yang bener – bener bisa bikin gue gila, BALIII !!! gue terngiang ngiang liburan di Bali. Rasanya pengen cepet cepet kesana. Udah ga sabar. Gueudah bener bener streeees karena uts.